Langsung ke konten utama

Smartphone Bukan Solusi Penenang Buah Hati, ini alasannya!







Perkembangan zaman sudah semakin berkembang pesat dalam kurun waktu belakangan ini, sehingga menuntut manusia untuk terus mengikuti perkembangannya. Setiap Negara di dunia terus melakukan pembaharuan dalam semua sistem terutama teknologi, karena hadirnya teknologi membawa pengaruh besar terhadap dunia. Kehadirannya mampu meringankan beban aktivitas manusia, disamping itu dengan hadirnya teknologi dapat memberikan pengetahuan yang luas bagi para penggunanya.
Menyerebaknya teknologi menciptakan hadirnya alat komunikasi yang canggih, atau sering dikenal dengan Smartphone. Saat ini sudah banyak tipe smartphone yang hadir untuk menemani segala aktivitas kita yang sibuk, terkadang smartphone menjadi teman sejati disaat  kita sendiri.
Namun, dengan hadirnya smartphone banyak dari kita salah menggunakannya. Banyak yang membuang-buang waktu hanya untuk bermanja ria dengan sekotak kecil itu, mereka tak menyadari betapa ruginya jika terus menggunakan smartphone dengan tidak efektif. Banyak bahaya yang ditimbulkan dengan sekotak kecil teknologi itu.
Banyak dari orangtua yang memanfaatkan smartphone sebagai andalan untuk menenangkan sang buah hati. Ketika anak merengek maka orangtua memberikan benda tersebut. Di zaman milenial, anak kecil sudah paham dan mengerti dengan smartphone hingga permainan-permainan tradisional sudah terlupakan. Lalu apakah benar jika smartphone menjadi sebuah solusi untuk orangtua menenangkan tangis seorang anak?, jawabannya tentu tidak. Para orangtua harusnya bangga jika melihat seorang anak menangis, karena dengan tangisan sang buah hati dapat membuat orangtua merasa lebih dekat dengan mereka dan lebih mengenal karakter mereka diusia dini.
Perhatikanlah dampak dari penggunaan smartphone untuk sang bauh hati, sebagai berikut:
1.       Membuat kecanduan
Smartphone dapat menjadi candu bagi siapa saja yang menggunakannya, begitupun dengan anak usia dini. Fitur yang diberikan memang membuat mereka merasa terhibur hingga kuat berjam-jam untuk terus bermanja ria dengan benda tersebut.
2.       Enggan belajar dan bersosialisasi
Hal ini sering terjadi, ketika mereka asik bermain dengan smartphone semua yang berada disekitarnya mudah terlupakan, bahkan sampai perut mereka laparpun terkadang dihiraukan.
Anak kecil zaman milenial jika disuruh belajar sangat susah akibat hadirnya smartphone tersebut, mereka juga tak pernah bermain dengan anak seusianya di luar rumah.
3.       Merusak mata
Cahaya yang dipancarkan oleh smartphone dapat merusak mata jika digunakan terlalu lama. Sebagai seorang ibu dan ayah seharusnya mampu melarang anaknya untuk bermain dengan smartphone terlalu lama, apalagi jika digunakan pada waktu malam hari. Akibatnya mata akan menjadi minus dan atau kaburnya penglihatan.
4.       Merusak psikis
Merusaknya mental seorang anak bisa diakibatkan oleh teknologi seperti smartphone, anak akan gelisah jika sehari saja tidak mengguakan smartphone tersebut, mereka tidak bisa jauh dari benda itu, bahkan terkadang mereka tempramen ketika smartphone itu kita ambil. Sampai-sampai mereka juga lupa bagaimana mereka harus bersikap terhadap lingkungan.
Sudah banyak dampak yang terjadi dengan menggunakan benda kecil yang bernilai itu. Namun apakah manfaat dan perkembangan untuk sang buah hati dapat seimbang? Itulah yang perlu diperhatikan, bukannya baik untuk sang buah hati, melainkan membawa dampak yang buruk untuk mereka diusia belianya.
Lalu bagaimana cara agar orangtua dapat menjauhkan smartphone dan mengasuh mereka dengan cara yang baik? Berikut solusinya:
1.       Perkenalkan dengan agama
Agama sangat perlu diperkenalkan oleh orangtua kepada ananda, mereka membutuhkan dan ingin mengetahui bagaimana mereka tercipta kedunia ini. Mereka berhak mengetahui itu, apalagi di Indonesia yang terdiri dari beberapa agama yang disahkan oleh pemerintah. Suatu saat nanti mereka akan mempertanykan apa itu Tuhan kepada orangtuanya, maka sedini mungkin kita harus memberitahukan kepada ananda diusia balita dan batita. Dengan adanya agama pula membuat hidup mereka lebih teratur dan beretika.
2.       Ajarkan bersosialisasi



Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, kita memerlukan bantuan orang lain untuk melakukan segala aktivitas kita, hidup saling toleransi dan berbagi. Begitu pula dengan mereka, ajarilah kepada mereka hidup bersosialisasi yang baik, sehingga besar nanti mereka bukan menjadi sampah masyarakat dan membawa pengaruh yang buruk kepada lingkungan.
3.       Biarkan mereka bermain

Untuk kalian para orangtua, jangan pernah melarang mereka bermain di luar rumah, karena mereka juga butuh hiburan dalam dirinya, biarkan mereka mengenal dunianya, jangan sampai mereka dikekang oleh anda karena alasan takut sakit. Hal ini sangat salah besar, mereka bermain dan tetap kalian awasi tanpa membatasi.
4.       Terapkan sistem Reward dan Punishment

Hal ini penting dilakukan untuk semua orangtua. Ketika anak melakukan kesalahan atau melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh orangtua, maka berilah hukuman yang mendidik kepada mereka, contohnya mereka suruh menghafalkan perkalian, atau mereka suruh membaca buku cerita yang berbahasa inggris dan lain sebagainya. Dan berikanlah reward  ketika mereka mampu untuk menyelesaikan tugas yang anda berikan. Beri reward dengan nilai edukasi, misalnya, membelikan tempat pensil yang anak anda inginkan, atau mengajaknya liburan ke museum, karena museum termasuk tempat edukasi yang baik untuk anak-anak, selain bermain mereka juga dapat belajar.
Pentingnya perhatian orangtua terhadap anak dapat menimbulkan efek yang luar biasa, perkembangan anak terus diawasi oleh kita sehingga mereka merasa tidak diasingkan. Meski smartphone adalah cara termudah untuk menenangkan buah hati, namun hal itu bukanlah solusi yang tepat karena banyak efek negative yang akan ditimbulkan.
Semoga yang telah menjadi orangtua dapat mengasuh sang buah hati dari hati dengan baik, agar besar nanti anak kalian tidak menjadi sampah bagi masyarakat.

#1000HariTerbaik
#1000HariPertamaAnanda

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Merajut dan Meraih Impian Tanpa Takut Kegagalan dengan Doa; Impian Bekerja di Badan Informasi Geospasial

  Sumber Foto: Facebook Diklat Geospasial BIG     Sebuah kekuatan doa sering kali dianggap sepele. Bahkan terkadang ada saja seorang hamba yang berdoa dengan sangat simpel seperti. “Ya Allah, Engkau yang Maha tahu isi hati seseorang, doaku masih sama Ya Allah seperti kemarin. Doaku ada di dalam hati ini.” Bagaimana menurut kalian?      Bila kita lihat kembali sebenarnya tidak ada yang salah dengan doa tersebut. Hanya saja sangat disayangakan bahwa dari doa tersebut melewati kesempatan hal yang lebih mendetail dan spesifik. Sebuah permainan kata dalam komunikasi adalah sesuatu yang mendasar agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan lancar dan terkesan hidup.      Bila saja kita mampu berkomunikasi dengan kata-kata yang romantis pada pasangan atau pacar kita. Lantas mengapa dengan Tuhan komunikasinya sangat singkat sekali? Sudahkah kalian berdoa dengan serius kepada Tuhan?      Kekuatan doa adalah sesuatu hal yang sangat sakral. Hal tersebut terbukti oleh diri saya sendiri. 

Sarapan Sehat Setiap Pagi

Sarapan sehat setiap pagi untuk prestasi.          Apa yang terpikir di benak kita tentang sarapan pagi?, mungkin sebagian orang mengira sarapan pagi tidaklah begitu penting bahkan banyak yang mengabaikannya. kalau kita pikir kembali, sarapan pagi sangat dibutuhkan oleh tubuh, tak bedanya sebuah sepeda motor yang membutuhkan bensin untuk dapat bergerak begitupun kiranya sarapan pagi bagi tubuh manusia. Sebenarnya sarapan pagi sebuah kebutuhan yang harus diterima oleh tubuh sehingga memberikan sinyal kepada otak bahwa tubuh siap untuk beraktivitas. kenapa sih sarapan sebelum jam 9 pagi itu penting? lanjutin bacanya ya, ini gambarannya..       Bagi seorang pelajar yang sangat padat aktivitasnya haruslah sarapan pagi terlebih dulu sebelum berangkat ke sekolah, karena dengan sarapan pagi dapat menambah daya ingat dan konsentrasi seorang pelajar terlebih dapat menambah semangat belajar di dalam kelas. Dengan bertambahnya semangat dan konsentrasi belajar meningkat, a

Rumah Tangga, Naik bukan Turun!

RUMAH TANGGA {Naik bukan Turun} Kita suka mengatakan kepada teman kita yang sudah menikah “semoga samawa ya” namun pada faktanya samawa memang sulit untuk diraih dalam keluarga kecil yang disebut “Rumah Tangga” . Sa sakinah=  kedamaian, tenang, tentram, dan aman.   Asal mula kata ini berasal dari Al-Qur’an surah 30:21  (Ar-Rum) , yang mana pada ayat ini tertulis "Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa  tentram  kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang".  Ma mawaddah=  cinta atau sebuah harapan Ketika menjalin sebuah pernikahan, cinta adalah hal utama yang harus ada padanya. Ketika hubungan sudah berjalan dan mendapatkan rasa nyaman, saat itu juga cinta yang sudah ada akan tumbuh menjadi cinta yang semakin besar dan kuat. Adanya cinta itu akan sangat bermanfaat dalam kehidupan kedua pasangan. Wa Warahmah=  dan kasih sayang Dalam menjalin hubungan keluarga, rasa kasih sayang