Kisah Merajut dan Meraih Impian Tanpa Takut Kegagalan dengan Doa; Impian Bekerja di Badan Informasi Geospasial
Bagaimana menurut kalian?
Bila kita lihat kembali sebenarnya tidak ada yang salah dengan doa tersebut. Hanya saja sangat disayangakan bahwa dari doa tersebut melewati kesempatan hal yang lebih mendetail dan spesifik. Sebuah permainan kata dalam komunikasi adalah sesuatu yang mendasar agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan lancar dan terkesan hidup.
Bila saja kita mampu
berkomunikasi dengan kata-kata yang romantis pada pasangan atau pacar kita.
Lantas mengapa dengan Tuhan komunikasinya sangat singkat sekali?
Sudahkah kalian berdoa
dengan serius kepada Tuhan?
Kekuatan doa adalah sesuatu hal yang sangat sakral. Hal tersebut terbukti oleh diri saya sendiri. Hadirnya doa adalah bentuk dari harapan yang dimiliki seseorang agar apa yang diharapkan atau diimpikan dapat tercapai.
Kiranya harapan atau
Impian yang tinggi dalam diri kalian belum terealisasi, janganlah bersedih
hati. Teruslah berdoa agar impian kalian terealisasi, setidaknya ketika kalian
berdoa ini adalah bentuk dari sebuah kebaikan dan komunikasi yang romantis
dengan Tuhan.
Dalam tulisan ini saya ingin berbagi kisah impian saya yang belum lama Allah kabulkan.
Impian yang bahkan saya
tidak pernah berpikir dapat terealisasi. Karena kasusnya sangatlah rumit. Namun,
berkat kekuatan doa dari orangtua secara khususnya, mimpi saya yang selama 10th
baru dikabulkan oleh Allah. Lihatlah betapa lamanya saya menunggu untuk
mendapatkan kesempatan dari impian tersebut.
Mimpi saya hadir sejak
tahun 2014 saat dimana saya mengikuti kegiatan Study Tour ke BIG (Badan Informasi Geospasial) di daerah
Kabupaten Bogor. Tidak banyak yang saya ingat dalam kegiatan tersebut, hanya
saja dari beberapa peta yang saya lihat disana membius diri ini untuk belajar
banyak hal tentang rupa Bumi. Lalu, kegiatan terakhir sebelum kami pulang dari Badan
Informasi Geospasial. Kami melakukan sesi dokumentasi, pada sesi ini kami
melakukan dokumentasi dengan alat yang Bernama ‘Drone’. Dari
kegiatan itu memicu saya untuk dapat bekerja di Badan Informasi Geospasial.
Saya belajar di sekolah MA
Al-Asiyah dengan mengambil jurusan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Bukan tanpa
alasan saya masuk ke IPS apalagi alasannya karena di IPS lebih santai
pelajarannya. Justru, saya mengambil IPS karena ingin memperdalam suatu ilmu
yang ada dalam mata Pelajaran Geografi. Sebab, ilmu Geografi saat itu di tahun
2014 hanya ada di jurusan IPS.
Setelah lulus dengan
berbekal informasi yang minim, saya tertarik sekali masuk ke Sekolah Kedinasan
Geofisika. Berbekal mesin pencarian Google tanpa ada pemandu lainnya karena
pergaulan pertemanan saya kurang jauh saat itu, akhirnya bertemulah saya dengan sekolah kedinasan yang
Bernama STMKG (Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika). Saat saya
membuka website dari STMKG saat itu di tahun 2016, ternyata ada satu
persyaratan khusus yang membuat saya patah hati.
Sebelumnya, saya sangat excited
untuk bisa mengaplikasikan sedikit ilmu yang saya pelajari tentang ilmu
Geografi di dunia akademik. Sangat disayangkan bahwa saya harus gugur sebelum
berperang. Persyaratan di STMKG yang diminta saat itu adalah SMA lulusan dari
jurusan IPA. Saya sangat kecewa, patah hati, dan rasanya ingin marah tapi saya
tidak tahu harus marah kepada siapa. Pikir saya saat itu seharusnya diberi kesempatan terlebih
dahulu untuk mengikuti tes masuk ke STMKG tersebut. Ah sudahlah! Seketika hati
saya saat itu sangat hancur dan melupakan soal geografi.
Sekali saya mencoba
SBMPTN dijurusan Ilmu Geografi di Universitas Indonesia pada tahun 2016 pula, karena lokasi di UI
lah yang terdekat dari rumah saya. Sayangnya saya belum lulus kala itu.
Baiklah, saya memutuskan untuk tetap menjalani hidup saya dan berpindah haluan
dalam bermimpi tanpa berputus asa.
Sebab saya harus
membiayai kuliah sendiri, maka saya memutuskan untuk mencari kampus kelas
karyawan, sehingga nantinya saya dapat bekerja. Harapan saya ingin langsung
kuliah, apalah daya uang tidak ada. Akhirnya saya menunda satu tahun untuk
bekerja dan mengumpulkan uang agar bisa kuliah. Pada tahun 2017 saya menemukan
kampus yang cukup murah dengan jurusan yang salah satunya ada dalam booklist
impian saya. Nama kampusnya adalah Universitas Jakarta. Di kampus inilah saya
berkuliah dan mengikuti berbagai kegiatan kampus.
Di Universitas Jakarta,
saya mengambil jurusan Ilmu Administrasi dengan Program Studi Ilmu Administrasi
Niaga. Di kampus itu pula saya dipercaya untuk menjadi ketua BEM periode
2019/2020. Meski saya harus merelakan pekerjaan saya saat itu dan saya
mendaftar sebagai Driver Bike disalah satu aplikasi transportasi online
yang ada di Indonesia.
Selanjutnya, ditahun 2020
saya ditawarkan bekerja oleh teman kampus saya untuk bekerja di salah satu rumah sakit yang memiliki nama
cukup besar. Rumah sakit itu Bernama Hermina dan saya ditawarkan bekerja di RS
Hermina Podomoro sebagai penginput hasil swab covid-19. Berawal kontrak
kerjanya hanya 2 minggu akhirnya bisa sampai hampir 3 tahun dengan problematika
yang sangat rumit sampai akhirnya saya menjadi karyawan tetap di tahun 2022 dan
resign pada tahun 2023 karena banyak faktor. Salah satunya adalah saya
ingin melanjutkan kuliah S2 dan juga merawat keluarga saya di rumah (Bogor)
yang sedang sakit.
Namun, saat saya telah
ambil kursus Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang sebagai persiapan melanjutkan S2, qodarullah saya
sakit lama dan harus menunda impian tersebut. Karena bekas ketabrak di motor dan kaki kanan saya turun untuk
menahan agar tidak terjatuh. Kecelakaan itu terjadi berkisar kurang lebih
seminggu sebelum saya resign dari RS Hermina Podomoro. Terhitung dari
bulan Mei sampai dengan November 2023, saya merasakan sakit yang luar biasa
bahkan sampai tidak bisa bangun dari tempat tidur selama 2 bulan(Juli-Agustus).
Saat saya hampir putus
harapan dengan penyakit yang saya derita saat itu, saya tetap harus memberikan
kebutuhan dapur untuk keluarga saya, meski tidak banyak karena hasil dari ojek
online dan dari hasil beberapa tulisan saya. Lalu, pada pertengahan januari 2024 dengan kondisi saya yang sudah stabil ini saya
melihat ada info lowongan kerja dari salah satu tempat kerja yang saya impikan,
yaitu di BIG (Badan Informasi Geospasial) meski bukan secara spesifik di tempat
tersebut, melainkan di Balai Diklat Badan Informasi Geospasial.
Melihat
persyaratannya, saya masuk dalam kualifikasi. Namun saya saat itu bingung,
karena saya sedang mempersiapkan kerja ke Australia dengan visa WHV(Working
Holiday Visa) tidak hanya itu saja, saya juga sedang mempersiapkan untuk
kuliah S2. Berkat salah satu teman saya yang meyakini saya untuk mencoba melamar
pekerjaan di Balai Diklat BIG tersebut, akhirnya saya mencoba apply.
Singkat
cerita, pada tanggal 23 Januari saya mendapatkan panggilan interview. Informasi
yang saya dapatkan dari salah satu karyawan di sana bahwa hanya 1 orang yang dibutuhkan dari
129 pelamar dan yang dipanggil interview berjumlah 16 orang termasuk saya.
Setelah
sekian lamanya, akhirnya saya bisa merasakan kembali kawasan dimana dulu saya
melakukan kunjungan study tour. Sebelum berangkat interview tentunya
saya meminta doa restu dari orangtua saya agar diberi kelancaran selama
prosesnya.
Selama proses interview dengan
bekal seadanya yang saya miliki, saya mencoba menampilkan pengalaman yang ada
pada CV dengan sebaik mungkin kepada 3 orang yang menginterview saya kala itu.
Informasi yang didapat bahwa setelah interview, hasil pengumumannya akan
disampaikan pada tanggal 26 Januari. Namun, pada tanggal 26 Januari saya tidak
mendapatkan konfirmasi email apa-apa, dan saya pikir saya tidak lulus. lanjut cerita, bahwa pada tanggal 29
Januari 2024 pada pukul 20.49 WIB, saya mendapatkan email dari Balai Diklat BIG
yang menyatakan bahwa saya Lulus.
Membaca isi pesan tersebut saya langsung melakukan sujud syukur
kepada Allah SWT dengan berurai air mata. Saya tidak pernah menyangka bahwa
dapat diterima di Balai Diklat BIG. Haru biru menyelimuti perasaan saya saat
itu. Selepas semua persyaratan administrasi terselesaikan, saya diminta untuk
datang pada tanggal 31 Januari 2024.
Hari
pertama saya bekerja, saya dipanggil oleh Kepala Bidang Balai Diklat Geospasial
yaitu Bapak Budi Parjanto, ST., MT. Banyak bangat hal positif yang saya
dapatkan dari beliau saat saya dipanggil ke ruangannya untuk menceritakan semua
pengalaman saya dan alasan saya ingin bekerja di Balai Diklat BIG.
"Baiknya orientasi pekerjaan tidak berpatok pada gaji saja yang
dikalikan dengan waktu masa kontrak kamu, tapi gunakanlah waktu tersebut agar
kamu dapat belajar dengan baik disini. Jadilah pembawa pengaruh dalam dunia
kerja, bukan berarti memprovokasi melainkan kamu dapat mempengaruhi energi
positifmu pada rekan kerja. Janganlah kamu jadikan tempat ini menjadi tujuan
akhirmu, ambillah peluang yang memang memungkinkan kamu berkembang. Saya dzolim
jika menahan kamu selamanya disini dan menahan kamu dari peluang yang lebih
baik untuk masa depan kamu. Teruslah belajar dan pahami situasi sekitarmu di
lngkungan pekerjaan." ucap pak Budi Parjanto pada saya. (31/01/24)
Meski saya telah
melupakan Geografi dan persoalan bekerja di BIG dalam hari-hari saya beberapa
waktu ke belakang. Saya tidak bisa berbohong dengan diri sendiri bila saya
masih memiliki harapan bekerja disana. Saya masih terus berdoa agar Allah
berikan yang terbaik dari salah satu impian saya yang terkadang banyak orang
mengatakan bahwa saya tidak mungkin untuk meraihnya. Saya sangat percaya dengan
keajaiban doa agar impian yang kita harapkan dapat terealisasi. Bilamana dari
doa dan harapan saya yang dipanjatkan kepada Allah SWT tidak dikabulkan, saya
tidak akan berkecil hati dan tidak akan takut akan kegagalan. Sebab yang saya
yakini bahwa doa adalah hal yang sakral agar kita dapat berkomunikasi dengan
Tuhan secara romantis.
Pesan saya pada semua pembaca bahwa teruslah berdoa dan bermimpilah setinggi mungkin, sebab kita tidak akan pernah tahu doa dan atau impian kita yang mana yang Allah kabulkan lebih dulu.
Terima kasih untuk semua
orang yang berperan dalam kehidupan saya, khususnya untuk orangtua saya yang
selalu mendoakan dan memberikan support terbaiknya. Sehingga berkat kuasa Allah
SWT dan peran mereka semua saya berhasil meraih salah satu impian dalam hidup
saya yang sempat tertunda selama 10 tahun lamanya agar dapat bekerja dan
belajar banyak hal terkait Ilmu Geografi. Sebab saya bekerja di salah satu
sumber pengetahuan dari Badan Informasi Geospasial yaitu Balai Diklat dan saya
juga dapat mencari pengetahuan lainnya di Perpustakaan BIG.
Menginspirasi sekali kak, 10 thn itu lama banget
BalasHapus