Langsung ke konten utama

Kisah Merajut dan Meraih Impian Tanpa Takut Kegagalan dengan Doa; Impian Bekerja di Badan Informasi Geospasial

 

Sumber Foto: Facebook Diklat Geospasial BIG



   Sebuah kekuatan doa sering kali dianggap sepele. Bahkan terkadang ada saja seorang hamba yang berdoa dengan sangat simpel seperti. “Ya Allah, Engkau yang Maha tahu isi hati seseorang, doaku masih sama Ya Allah seperti kemarin. Doaku ada di dalam hati ini.”

Bagaimana menurut kalian?

    Bila kita lihat kembali sebenarnya tidak ada yang salah dengan doa tersebut. Hanya saja sangat disayangakan bahwa dari doa tersebut melewati kesempatan hal yang lebih mendetail dan spesifik. Sebuah permainan kata dalam komunikasi adalah sesuatu yang mendasar agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan lancar dan terkesan hidup.

     Bila saja kita mampu berkomunikasi dengan kata-kata yang romantis pada pasangan atau pacar kita. Lantas mengapa dengan Tuhan komunikasinya sangat singkat sekali?

Sudahkah kalian berdoa dengan serius kepada Tuhan?

    Kekuatan doa adalah sesuatu hal yang sangat sakral. Hal tersebut terbukti oleh diri saya sendiri. Hadirnya doa adalah bentuk dari harapan yang dimiliki seseorang agar apa yang diharapkan atau diimpikan dapat tercapai.

     Kiranya harapan atau Impian yang tinggi dalam diri kalian belum terealisasi, janganlah bersedih hati. Teruslah berdoa agar impian kalian terealisasi, setidaknya ketika kalian berdoa ini adalah bentuk dari sebuah kebaikan dan komunikasi yang romantis dengan Tuhan.

Dalam tulisan ini saya ingin berbagi kisah impian saya yang belum lama Allah kabulkan.

    Impian yang bahkan saya tidak pernah berpikir dapat terealisasi. Karena kasusnya sangatlah rumit. Namun, berkat kekuatan doa dari orangtua secara khususnya, mimpi saya yang selama 10th baru dikabulkan oleh Allah. Lihatlah betapa lamanya saya menunggu untuk mendapatkan kesempatan dari impian tersebut.

    Mimpi saya hadir sejak tahun 2014 saat dimana saya mengikuti kegiatan Study Tour ke BIG  (Badan Informasi Geospasial) di daerah Kabupaten Bogor. Tidak banyak yang saya ingat dalam kegiatan tersebut, hanya saja dari beberapa peta yang saya lihat disana membius diri ini untuk belajar banyak hal tentang rupa Bumi. Lalu, kegiatan terakhir sebelum kami pulang dari Badan Informasi Geospasial. Kami melakukan sesi dokumentasi, pada sesi ini kami melakukan dokumentasi dengan alat yang Bernama ‘Drone’. Dari kegiatan itu memicu saya untuk dapat bekerja di Badan Informasi Geospasial.

Sumber : Foto pribadi saat pertama bekerja

    Saya belajar di sekolah MA Al-Asiyah dengan mengambil jurusan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Bukan tanpa alasan saya masuk ke IPS apalagi alasannya karena di IPS lebih santai pelajarannya. Justru, saya mengambil IPS karena ingin memperdalam suatu ilmu yang ada dalam mata Pelajaran Geografi. Sebab, ilmu Geografi saat itu di tahun 2014 hanya ada di jurusan IPS.

     Setelah lulus dengan berbekal informasi yang minim, saya tertarik sekali masuk ke Sekolah Kedinasan Geofisika. Berbekal mesin pencarian Google tanpa ada pemandu lainnya karena pergaulan pertemanan saya kurang jauh saat itu, akhirnya bertemulah saya dengan sekolah kedinasan yang Bernama STMKG (Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika). Saat saya membuka website dari STMKG saat itu di tahun 2016, ternyata ada satu persyaratan khusus yang membuat saya patah hati.

    Sebelumnya, saya sangat excited untuk bisa mengaplikasikan sedikit ilmu yang saya pelajari tentang ilmu Geografi di dunia akademik. Sangat disayangkan bahwa saya harus gugur sebelum berperang. Persyaratan di STMKG yang diminta saat itu adalah SMA lulusan dari jurusan IPA. Saya sangat kecewa, patah hati, dan rasanya ingin marah tapi saya tidak tahu harus marah kepada siapa. Pikir saya saat itu seharusnya diberi kesempatan terlebih dahulu untuk mengikuti tes masuk ke STMKG tersebut. Ah sudahlah! Seketika hati saya saat itu sangat hancur dan melupakan soal geografi.

     Sekali saya mencoba SBMPTN dijurusan Ilmu Geografi di Universitas Indonesia pada tahun 2016 pula, karena lokasi di UI lah yang terdekat dari rumah saya. Sayangnya saya belum lulus kala itu. Baiklah, saya memutuskan untuk tetap menjalani hidup saya dan berpindah haluan dalam bermimpi tanpa berputus asa.

    Sebab saya harus membiayai kuliah sendiri, maka saya memutuskan untuk mencari kampus kelas karyawan, sehingga nantinya saya dapat bekerja. Harapan saya ingin langsung kuliah, apalah daya uang tidak ada. Akhirnya saya menunda satu tahun untuk bekerja dan mengumpulkan uang agar bisa kuliah. Pada tahun 2017 saya menemukan kampus yang cukup murah dengan jurusan yang salah satunya ada dalam booklist impian saya. Nama kampusnya adalah Universitas Jakarta. Di kampus inilah saya berkuliah dan mengikuti berbagai kegiatan kampus.

    Di Universitas Jakarta, saya mengambil jurusan Ilmu Administrasi dengan Program Studi Ilmu Administrasi Niaga. Di kampus itu pula saya dipercaya untuk menjadi ketua BEM periode 2019/2020. Meski saya harus merelakan pekerjaan saya saat itu dan saya mendaftar sebagai Driver Bike disalah satu aplikasi transportasi online yang ada di Indonesia.

     Selanjutnya, ditahun 2020 saya ditawarkan bekerja oleh teman kampus saya untuk bekerja  di salah satu rumah sakit yang memiliki nama cukup besar. Rumah sakit itu Bernama Hermina dan saya ditawarkan bekerja di RS Hermina Podomoro sebagai penginput hasil swab covid-19. Berawal kontrak kerjanya hanya 2 minggu akhirnya bisa sampai hampir 3 tahun dengan problematika yang sangat rumit sampai akhirnya saya menjadi karyawan tetap di tahun 2022 dan resign pada tahun 2023 karena banyak faktor. Salah satunya adalah saya ingin melanjutkan kuliah S2 dan juga merawat keluarga saya di rumah (Bogor) yang sedang sakit.

      Namun, saat saya telah ambil kursus Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang sebagai persiapan melanjutkan S2, qodarullah saya sakit lama dan harus menunda impian tersebut. Karena bekas ketabrak di motor dan kaki kanan saya turun untuk menahan agar tidak terjatuh. Kecelakaan itu terjadi berkisar kurang lebih seminggu sebelum saya resign dari RS Hermina Podomoro. Terhitung dari bulan Mei sampai dengan November 2023, saya merasakan sakit yang luar biasa bahkan sampai tidak bisa bangun dari tempat tidur selama 2 bulan(Juli-Agustus).

     Saat saya hampir putus harapan dengan penyakit yang saya derita saat itu, saya tetap harus memberikan kebutuhan dapur untuk keluarga saya, meski tidak banyak karena hasil dari ojek online dan dari hasil beberapa tulisan saya. Lalu, pada pertengahan januari 2024 dengan kondisi saya yang sudah stabil ini saya melihat ada info lowongan kerja dari salah satu tempat kerja yang saya impikan, yaitu di BIG (Badan Informasi Geospasial) meski bukan secara spesifik di tempat tersebut, melainkan di Balai Diklat Badan Informasi Geospasial.

    Melihat persyaratannya, saya masuk dalam kualifikasi. Namun saya saat itu bingung, karena saya sedang mempersiapkan kerja ke Australia dengan visa WHV(Working Holiday Visa) tidak hanya itu saja, saya juga sedang mempersiapkan untuk kuliah S2. Berkat salah satu teman saya yang meyakini saya untuk mencoba melamar pekerjaan di Balai Diklat BIG tersebut, akhirnya saya mencoba apply.

    Singkat cerita, pada tanggal 23 Januari saya mendapatkan panggilan interview. Informasi yang saya dapatkan dari salah satu karyawan di sana bahwa hanya 1 orang yang dibutuhkan dari 129 pelamar dan yang dipanggil interview berjumlah 16 orang termasuk saya.

    Setelah sekian lamanya, akhirnya saya bisa merasakan kembali kawasan dimana dulu saya melakukan kunjungan study tour. Sebelum berangkat interview tentunya saya meminta doa restu dari orangtua saya agar diberi kelancaran selama prosesnya.  

    Selama proses interview dengan bekal seadanya yang saya miliki, saya mencoba menampilkan pengalaman yang ada pada CV dengan sebaik mungkin kepada 3 orang yang menginterview saya kala itu. Informasi yang didapat bahwa setelah interview, hasil pengumumannya akan disampaikan pada tanggal 26 Januari. Namun, pada tanggal 26 Januari saya tidak mendapatkan konfirmasi email apa-apa, dan saya pikir saya tidak lulus. lanjut cerita, bahwa pada tanggal 29 Januari 2024 pada pukul 20.49 WIB, saya mendapatkan email dari Balai Diklat BIG yang menyatakan bahwa saya Lulus.

     Membaca isi pesan tersebut saya langsung melakukan sujud syukur kepada Allah SWT dengan berurai air mata. Saya tidak pernah menyangka bahwa dapat diterima di Balai Diklat BIG. Haru biru menyelimuti perasaan saya saat itu. Selepas semua persyaratan administrasi terselesaikan, saya diminta untuk datang pada tanggal 31 Januari 2024.

    Hari pertama saya bekerja, saya dipanggil oleh Kepala Bidang Balai Diklat Geospasial yaitu Bapak Budi Parjanto, ST., MT. Banyak bangat hal positif yang saya dapatkan dari beliau saat saya dipanggil ke ruangannya untuk menceritakan semua pengalaman saya dan alasan saya ingin bekerja di Balai Diklat BIG.

    "Baiknya orientasi pekerjaan tidak berpatok pada gaji saja yang dikalikan dengan waktu masa kontrak kamu, tapi gunakanlah waktu tersebut agar kamu dapat belajar dengan baik disini. Jadilah pembawa pengaruh dalam dunia kerja, bukan berarti memprovokasi melainkan kamu dapat mempengaruhi energi positifmu pada rekan kerja. Janganlah kamu jadikan tempat ini menjadi tujuan akhirmu, ambillah peluang yang memang memungkinkan kamu berkembang. Saya dzolim jika menahan kamu selamanya disini dan menahan kamu dari peluang yang lebih baik untuk masa depan kamu. Teruslah belajar dan pahami situasi sekitarmu di lngkungan pekerjaan." ucap pak Budi Parjanto pada saya. (31/01/24)

Sumber : Foto pribadi saat pertama bekerja
     

    Meski saya telah melupakan Geografi dan persoalan bekerja di BIG dalam hari-hari saya beberapa waktu ke belakang. Saya tidak bisa berbohong dengan diri sendiri bila saya masih memiliki harapan bekerja disana. Saya masih terus berdoa agar Allah berikan yang terbaik dari salah satu impian saya yang terkadang banyak orang mengatakan bahwa saya tidak mungkin untuk meraihnya. Saya sangat percaya dengan keajaiban doa agar impian yang kita harapkan dapat terealisasi. Bilamana dari doa dan harapan saya yang dipanjatkan kepada Allah SWT tidak dikabulkan, saya tidak akan berkecil hati dan tidak akan takut akan kegagalan. Sebab yang saya yakini bahwa doa adalah hal yang sakral agar kita dapat berkomunikasi dengan Tuhan secara romantis.

     Pesan saya pada semua pembaca bahwa teruslah berdoa dan bermimpilah setinggi mungkin, sebab kita tidak akan pernah tahu doa dan atau impian kita yang mana yang Allah kabulkan lebih dulu.

     Terima kasih untuk semua orang yang berperan dalam kehidupan saya, khususnya untuk orangtua saya yang selalu mendoakan dan memberikan support terbaiknya. Sehingga berkat kuasa Allah SWT dan peran mereka semua saya berhasil meraih salah satu impian dalam hidup saya yang sempat tertunda selama 10 tahun lamanya agar dapat bekerja dan belajar banyak hal terkait Ilmu Geografi. Sebab saya bekerja di salah satu sumber pengetahuan dari Badan Informasi Geospasial yaitu Balai Diklat dan saya juga dapat mencari pengetahuan lainnya di Perpustakaan BIG. 


 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sarapan Sehat Setiap Pagi

Sarapan sehat setiap pagi untuk prestasi.          Apa yang terpikir di benak kita tentang sarapan pagi?, mungkin sebagian orang mengira sarapan pagi tidaklah begitu penting bahkan banyak yang mengabaikannya. kalau kita pikir kembali, sarapan pagi sangat dibutuhkan oleh tubuh, tak bedanya sebuah sepeda motor yang membutuhkan bensin untuk dapat bergerak begitupun kiranya sarapan pagi bagi tubuh manusia. Sebenarnya sarapan pagi sebuah kebutuhan yang harus diterima oleh tubuh sehingga memberikan sinyal kepada otak bahwa tubuh siap untuk beraktivitas. kenapa sih sarapan sebelum jam 9 pagi itu penting? lanjutin bacanya ya, ini gambarannya..       Bagi seorang pelajar yang sangat padat aktivitasnya haruslah sarapan pagi terlebih dulu sebelum berangkat ke sekolah, karena dengan sarapan pagi dapat menambah daya ingat dan konsentrasi seorang pelajar terlebih dapat menambah semangat belajar di dalam kelas. Dengan bertambahnya semangat dan konsentrasi belajar meningkat, a

WARUNG TRADISONAL RASA MILENIAL

     Seperti apa yang telah kita ketahui, dunia ini semakin maraknya perkembangan digitalisasi yang konsep usahanya dapat dengan mudah  merobohkan  konsep usaha yang masih bersifat konvensional atau dalam arti cara tradisional di dunia perekonomian. Semua itu tak bedanya dengan warung tradisional atau warung sembako, jika tetap mempertahankan berjualan seperti biasa pada umumnya lama kelamaan akan terdisrupsi(punah) oleh zaman. Seperti persoalan Taxi konvensional yang mulai terancam kestabilannya beberapa tahun lalu dengan Taxi online, sehingga membuat perusahaan Taxi Konvensional untuk mulai merambah ke arah digitalisasi agar para pelanggan setia tetap bisa menikmati pelayanannya dengan mudah.      Bagaimana caranya agar warung tradisional yang kita kenal dapat bersaing dengan para kompetitor yang sudah tak terlihat?, lalu bagaimana caranya agar warung tradisional dapat menjadi warung digital serba bisa ?      Konsep pikiran sumber daya manusianyalah yang perlu kita