Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Rumah Tangga, Naik bukan Turun!

RUMAH TANGGA {Naik bukan Turun} Kita suka mengatakan kepada teman kita yang sudah menikah “semoga samawa ya” namun pada faktanya samawa memang sulit untuk diraih dalam keluarga kecil yang disebut “Rumah Tangga” . Sa sakinah=  kedamaian, tenang, tentram, dan aman.   Asal mula kata ini berasal dari Al-Qur’an surah 30:21  (Ar-Rum) , yang mana pada ayat ini tertulis "Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa  tentram  kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang".  Ma mawaddah=  cinta atau sebuah harapan Ketika menjalin sebuah pernikahan, cinta adalah hal utama yang harus ada padanya. Ketika hubungan sudah berjalan dan mendapatkan rasa nyaman, saat itu juga cinta yang sudah ada akan tumbuh menjadi cinta yang semakin besar dan kuat. Adanya cinta itu akan sangat bermanfaat dalam kehidupan kedua pasangan. Wa Warahmah=  dan kasih sayang Dalam menjalin hubungan keluarga, rasa kasih sayang

Bunga Bangsa

Indonesia           Anganku sangat tinggi untuk mengukir prestasi dikanca Dunia       Menjamah negri lain untukmu Indonesia Ribuan pesaing menunggumu di penghujung Dunia sana, bisakah kita meraih mimpi untuk negri? Negri dimana kita dilahirkan dan pada tempat itu kita kembali oh.. Indonesia-ku dimana kini Bunga Bangsa  berada? harum wanginya bak Bunga Sorga sekarang hanya semu belaka tak pernah ku nampak sosoknya, tapi tetap ku kenang perjuangan untuk negri ini. setetes demi setetes ilmu yang beliau berikan pada negri ini, membawa Indonesia termahsyur tanpa angan semu. sungguh hal itu menyayat kalbu. Gugur bunga bangsa tak nampak sosok pengganti bunga bangsa bak harum bunga sorga Semua terpejam pada negri yang kejam, hanya demi rupiah yang tak seberapa! Indonesia-ku Ku damba Kedamaian Ku damba Keharmonisan Ku damba keindahan Tanpa adanya huru-hara dalam negriku Indonesia. Betapa hatiku takkan pilu Telah gugur pahlawanku Betapa hatiku takkan sedih Hamba di

Cahaya Bintang

   Taburan bintang sungguh menakjubkan, Allah menciptakannya begitu sempurna. Tak pernah bosan bagi siapa saja yang memandangnya. Keelokan bintang begitu dahsyat, Memancarkan cahaya dalam kegundahan hati Menyelimuti malam dalam hembusan angin Menerangi langit dengan cahaya abadi Dan memanjakan mata setiap insan yang melihatnya Banyak sekali nama-nama bintang, dan jaraknyapun sangat jauh dari bumi. Pernahkah kalian tau jarak terdekat antara bintang dan bumi? Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang Centaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya.(jauh juga ya :D ). Begitulah kiranya sebuah mimpi. Mimpi ibarat bintang yang bertabur diangkasa, jauh... dan saaaaangat jauh Namun, ketika bintang berkata "aku menunggumu datang kepadaku" Maka, ketika itu hati menggebu ingin menghampirinya. salah satu mimpi kita, ada dicahaya bintang itu Iya menerangi kalbu yang mulai

Tutupi pilumu dengan Prestasi

Broken home.. Kata yang tak asing ditelinga bagi sebagian manusia. Yang merasakan hal itu pasti akan merindukan sebuah keharmonisan atau keutuhan keluarga. Canda tawa keluarga yang seharusnya menjadi kehangatan dalam kalbu, kini mulai membisu. Siapa yang hendak disalahkan?. Ayah? Ibu? Keadaan? Atau diri kita?  Terpojok disudut rumah, membisu dan tak bergairah. Begitulah kiranya seorang anak yang merasa broken home(mungkin, hehe), anak merasa tak ada yang memperhatikannya dirumah. Lalu, anak tersebut mencari kebebasannya. Ada anak yang bebasnya kearah positif dan tak jarang kearah negatif. Tak jarang anak yang broken home frustasi dan salah bergaul. Ada yang mabuk-mabukan, mencicipi narkoba(bahkan ketagihan), kabur dari rumah dan bahkan ada yang menjual harga dirinya (Naudzubillah).. Tapi tak jarang pula yang broken home bisa mengukir prestasi.. Hehe, (kalau semua yang broken home seperti itu, indonesia adem kali yaa..) Bekali diri kita dengan keimanan,, raih prestasi mes

Sholat ibarat Mangkuk

         Ada sebuah mangkuk yang diibaratkan sholat Tapi mangkuk tersebut belum ada makanan yang bisa dimakan. Nah, kalau kita mau mangkuk tersebut terisi makanan lakukan hal ini kawan Isilah mangkuk tersebut dengan shalat sunah(Nasi), sedekah(Tahu/Tempe), zakat(Ayam goreng/Daging/Ikan), puasa(Sayur), dan amal kebaikan lainnya(Bumbu penyedap) Kalau mangkuk tersebut terisi penuh maka, kenyanglah kita. Itulah ibarat pahala yang kita dapatkan, jika kita melakukan semuanya. Tapi, jika kita hanya mendapatkan lauk pauknya saja(amal ibadah selain Sholat),  bagaimana kita memakannya? Begitulah pentingnya Sholat Sholat menjadi wadah bagi ibadah yang lain. Percumalah kita berbuat kebaikan dan melakukan ibadah selain Shalat fardu, jika sholat fardu nya aja masih belang bentong(jarang-jarang).  Perbaiki sholat kita yuk!, sebelum terlambat..

ciptakan perubahan

Rasa bersalah pada diri seakan semakin menghantui, aku takut dengan itu semua. Salah dan salah yang ku rasa Penghianatan mulai terasa pada raga sehingg uluran kasih-Nya tak pernah sampai(mungkin hanya perasaanku). Kegundahan, penghianatan, dan dunia yang semakin tua Semakin mengerikan saja, aku takut itu semua Jurang yang curam mampu mereka hadapi, tapi tidak dengan aku Bagaimana mereka bisa melewatinya, apakah dengan sihir?(tuduhan bodoh) Oh, ternyata dugaanku salah. Mereka mampu karena terbiasa.. Munafik kah aku, dzolimkah aku pada diri ini?(pertanyaan itu selalu terngiang dalam pikiranku).. Bodohnya diri ini sulit untuk dibungkam lagi. Semua hal itu mengajarkanku untuk hijrah ke arah yang lebih baik Karena perubahan harus kita yang melakukan Bukan orang lain! ...
Semua mimpi berawal dari angan-angan, kegagalan bukanlah hal yg harus ditakuti, bangkitlah dari kegagalan. Karena, mimpi harus diperjuangkan, kemarin, hari ini, dan esok. Seelok apapun paras seorang insan, tapi jika ia lemah dalam bermimpi maka, takkan lah ia meraih apapun dalam hidup ini. Semua berawal dari mimpi dan kenyataan. Hidup tak sesulit yg kita bayangkan.