Kita suka
mengatakan kepada teman kita yang sudah menikah “semoga samawa ya” namun pada
faktanya samawa memang sulit untuk diraih dalam keluarga kecil yang disebut
“Rumah Tangga” .
Sasakinah= kedamaian, tenang, tentram, dan aman.
Asal mula kata ini berasal dari Al-Qur’an surah 30:21 (Ar-Rum), yang mana pada ayat ini tertulis "Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang".
Mamawaddah= cinta atau sebuah harapan
Ketika menjalin sebuah pernikahan, cinta adalah hal utama yang harus ada padanya. Ketika hubungan sudah berjalan dan mendapatkan rasa nyaman, saat itu juga cinta yang sudah ada akan tumbuh menjadi cinta yang semakin besar dan kuat. Adanya cinta itu akan sangat bermanfaat dalam kehidupan kedua pasangan.
WaWarahmah= dan kasih sayang
Dalam menjalin hubungan keluarga, rasa kasih sayang merupakan inti dari banyak faktor yang harus ada, dengan adanya rasa kasih sayang, keluarga tersebut bisa menjadi lebih harmonis dan memperoleh sebuah kebahagiaan yang mana kebahagiaan itu akan menjadi benteng yang dapat memperkuat hubungan agar ketika setiap kali ada rintangan atau hambatan menerjang, rintangan atau hambatan itu dapat dengan baik dan mudah terselesaikan, tepatnya tanpa menimbulkan sebuah perselisihan yang dapat berakibat fatal.
Rumah Tangga
itu harusnya semakin lama semakin Naik walaupun ada masanya pertikaian
menghiasi Rumah Tangga tersebut.
Jangan
jadikan Rumah Tangga sebagai game, seperti Ular Tangga(kadang naik kadang turun
dan sulit mencapai finish :D ) ingat itu ya..
Sahabat
tahukah kalian, bahwa seorang Istri adalah pakaian bagi Suaminya dan seorang
Suami adalah rumah bagi Istri dan anaknya.
Pakaian adalah
penutup aurat aib seorang suami yang dilakukan seorang istri. Seorang istri harus mampu menjaga pakaian suaminya,
jangan sampai pakaian suami tersebut terlihat lusuh oleh orang lain.
Namun tak
adil jika seorang istri saja yang berperan
aktif dalam Rumah Tangga.
Seorang suami
dituntut memberikan kebahagiaan pada istri, seperti rumah yang dapat melindungi
istri dari teriknya matahari dan derasnya air hujan.
Berikanlah rumah yang
terbaik untuk istri, jangan berikan rumah yang tak layak huni, sehingga
puing-puing bangunan dapat menimpa punggung istri yang tak mampu memikul banyak
beban.
Jikalau suami
membeli rumah lagi(menikah lagi), maka jadikanlah rumah tersebut sebagai surga
bagi kita(Istri), dan semua dilakukan dengan seikhlas mungkin dengan keridhoan
kita padaNya. {kalau istri ikhlas ya, kalau enggak ya jangan. Nanti perselisihan
semakin runyam :D } _sekadar gurauan_
Istri ataupun
suami sama-sama memiliki peran aktif untuk menunjang keluarga yang SAMAWA, dan membina
RumahTangga yang Menaik bukan Menurun.
Ini pesan
untuk kita semua. Baik yang sudah berkeluarga ataupun belum.
Karena sang
penulispun belum berkeluarga. Hehe :D .
#semoga_bermanfaat
Komentar
Posting Komentar